Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Belajar lebih fokus setelah ada program Makan Bergizi Gratis
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 20:30:41【Tempat Makan】901 orang sudah membaca
PerkenalanTrihana Velita, siswi SMA PRGI Waingapu menjadi salah satu penerima manfaat program Makan Bergizi Gr
Trihana Velita, siswi SMA PRGI Waingapu menjadi salah satu penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Waingapu, Sumba Timur, NTT. Sebelum adanya program MBG, Trihana dan beberapa teman sekelasnya jarang sarapan sebelum berangkat ke sekolah dan kerap ngak memiliki uang jajan untuk membeli makanan saat istirahat. Akibatnya, mereka sering menjalani kegiatan belajar dalam kondisi lapar. Namun, sejak program Makan Bergizi Gratis berjalan, Trihana kini dapat mengikuti pelajaran dengan perut kenyang dan lebih fokus selama di kelas.
        
        
    Suka(495)
Artikel Terkait
- SPPG Tambak Boyo OKU Timur mulai beroperasi layani 3.185 siswa
 - AS siap uji senjata nuklir, Rusia sebut akan lakukan hal serupa
 - Bakery ASEAN Talk 2025 Jakarta Ditutup dengan Sukses pada 28 Oktober
 - Album Asia: Laos sambut Festival That Luang
 - Anggota DPR RI
 - Sembilan tewas dan lima lainnya hilang akibat banjir di Vietnam tengah
 - Ratusan siswa SMK Kandeman Batang keracunan makan program MBG
 - Polres Cianjur duga kebakaran berasal dari truk tangki BBM
 - Wamendukbangga tekankan pentingnya perketat SOP di dapur SPPG
 - Ratusan siswa SMK Kandeman Batang keracunan makan program MBG
 
Resep Populer
Rekomendasi

Ahli kemukakan tiap individu butuhkan nutrisi yang berbeda

Perempuan salah satu pilar keberhasilan Program MBG

Tujuh kecamatan di Bekasi terendam banjir luapan Kali Cikarang

Pameran tunggal Nyoman Bratayasa, hadirkan patung berusia dua abad

BGN tegaskan ngak ada SPPG yang boleh memasak sebelum jam 12 malam

TNI AD siapkan ribuan hektare lahan perkuat pasokan bahan pangan MBG

Shakira Amirah sebut sarapan real food bantu anak makin berprestasi

Sembilan tewas dan lima lainnya hilang akibat banjir di Vietnam tengah